Kamis, Juni 05, 2008

Driver Ngenes Berkali-kali (5-Habis)


KAMIS 8 Mei 2008 jadi hari keenam sekaligus hari terakhir syuting. Lokasinya bener-bener seger: bundaran videotron Jln Pahlawan Semarang. Sekitar pukul tiga sore, semua udah ngumpul kecuali sutradara. Ilang lagi? Nggak kok. Om Handry lagi take adegan untuk Aldo di Studio Banyu Bening, Jln Patriot.

"Lho, Aldo kan jadi Danang, adikku. Kok syuting sendiri? Kok nggak sama aku? Adegan apa sih?" tanya Sela si Stephie yang take adegan bareng siswa kelas II SD Don Bosco itu pada hari pertama. Pertanyaan itu terjawab "kelak" saat film udah bener-bener jadi.


Begitu sutradara dan juru kamera datang, langsung siap-siap syut. Yang pertama, ngesyut suasana kota. Pakai mobil sutradara, Om Daktur Budi Maryono jadi driver untuk ngantar Om Sioe keliling Simpanglima. Peran driver berlanjut pada adegan Honda Jazz yang (seolah-olah) dinaiki kru tv, Fany, dan Lukas melintas. Pakai mobil Tante Dewi, Om Daktur pun "ngegas". Hasilnya ya cuma mobil yang melintas. Si driver nggak kelihatan babar-blas!


Ketika take adegan kru tv, Fany, dan Lukas turun dari mobil, nasib Om Daktur lebih ngenes. Jalan dua meter, ciittt, pemeran pada turun. Mundur dua meter, jalan lagi dua meter, citttt.... Terus begitu setiap adegan diulang. Cucian banget kan?

Adegan puncak pertemuan seluruh karakter diambil malam hari di K-Lounge, daerah Tanah Mas. Di tengah break, cast & crew ngasih kejutan buat Bu Maria yang hari itu ulang tahun. Seluruh lampu mati, lagu mengalun, Bayu dan Zella turun dari "balkon" sambil membawa tart. "Semoga Bu Maria kian cantik dan makin baik hati," kata Om Daktur.


Penutup yang manis bikin semua ogah segera pulang malam itu, meski syuting udah selesai. Pamit sih pamit, tapi ngobrol juga jalan terus di parkiran. "Kok jadi susah pisahan ya?" kata Tante Dewi sambil ngelirik para pemain yang asyik ngobrol.
Hasil syuting kini masuk Studio Banyu Bening untuk proses editing. Siapa yang ngedit? Mbak Dersi. Percaya deh, tangkas banget dia "nggunting dan nyambung" hingga adegan terasa lebih thas-thes dan smooth.

Seperti apa "akhirnya" Hujan di Hati Stephie? Saksikan di Cakra Semarang TV, Sabtu 7 Juni 2008, pukul 19.00 WIB. Sebelum itu, pukul 10.00, ada juga launching dan acara ketemu cast & crew di E-Plaza, Semarang.

Rabu, Juni 04, 2008

Kehilangan Sutradara di Mal Ciputra (4)


SEJAK awal emang udah diset, pas syuting di mal nanti, cast & crew wajib pakai kaos "proyek" FTV Hujan di Hati Stephie. Kenapa? Biar kelihatan keren dan berkesan bikin film sungguhan.

Maka Rabu 7 Mei agak-agak siang, Ira Fisela dkk udah "bergaya" di Mal Ciputra. Lha tapi kok cuma berjajar di sebalik pintu masuk kayak manekin? "Om Handry lagi minta izin syuting," kata Putra. Waduh, kalau nggak dapet izin gimana? Bisa balik-kucing dong!

Syukurlah Mbak Achie, public relation manager Mal Ciputra, apikan tenan (100 X). Nggak neka-neka, langsung aja welcome. Semua tersenyum saat sutradara datang bawa dua ID card: tiket bebas take di mal. Come on!


Saat jalan bareng di sepanjang atrium, lalu naik dan ngumpul di food court, cast & crew bener-bener menarik perhatian pengunjung. Karena ada kamera, mik, dan tv monitor, mereka tahulah ini syuting --bukan Geng Stephie yang lagi unjuk gigi. Tapi pasti diam-diam mereka bingung, ada bintang film cakep di situ, kok nggak ada yang mereka kenal? Belum. Belum kenal aja. Hahaha....




Setelah ambil adegan Stephie dan Arman "jalan-jalan" lalu masuk gerai pakaian anak muda Celsius dan ketahuan Fany, juga adegan Stephie dan Lukas nyante di food court dan ketahuan Odi (Bayu), Om Diek tanya, "Sutradara ke mana ya?" Nggak ada yang tahu. Haiya, ada syuting kok kehilangan sutradara.

Sekitar setengah jam kemudian, Om Handry nongol: "Kita keluar lalu syuting di lantai tiga. Ayo!" Keluar ke mana, lantai tiga bagian mana, take adegan apa, nggak ada yang tahu. "Hanya dia dan Yang di Atas yang tahu..." komen Mas Teguh, penata lampu.

Ternyata masuk ke PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, naik ke lantai tiga tanpa lift (olala), dan ketemu sama branch manager-nya, Om Beny Supriyatno. Ngapain? Ya syuting. Om Benny jadi "bos" televisi untuk adegan Fany nganter Lukas yang mau ikutan reality show Detektif Cinta. Oalaaaaah....


Latihan bentar lalu action. Tapi cut dan ketawa bareng beberapa kali. "Sori, sori, nggak lancar. Maklum, belum pernah syuting dan terima naskah baru lima menit lalu," kata Om Beny. Setelah itu, wuis, lancar bro!

Usai syuting pas magrib dheng, tanpa sengaja, cast & crew berpencar karena "kelaparan". Ada yang makan bakso berkuah kimplah-kimplah, ada yang menikmati nasi kucing plus susu jahe dan mendoan panas hah-hah. Jatah makan malam yang datang kemudian pun dibagi-bagi dan dibawa pulang! --to be continued